Rabu, 31 Desember 2008

17 PSK Terjaring Razia, Puluhan Lainnya Lari Tunggang Langgang

Para PSK yang terjaring turun dari truk polisi (atas). Tiga orang PSK bersembunyi di bawah tempat tidur saat dirazia. Polisi memaksa mereka keluar dari tempat persembunyiannya (bawah).

GROBOGAN-Puluhan pekerja seks komersil (PSK) di kawasan Koplak Dokar Pasar Purwodadi lari tunggang langgang melihat aparat gabungan dari Satpol PP dan Kepolisian yang melakukan razia di kawasan itu Selasa (30/12) malam. Aparat langsung melakukan pengejaran hingga ke kamar-kamar tempat “praktik” mereka.

Bahkan, tiga orang PSK ketahuan bersembunyi di bawah tempat tidur. Aparat pun langsung menyuruh mereka keluar. Nahasnya, sasu diantara mereka yang berbadan gempal terjepit dan sulit keluar. Untuk mengeluarkan PSK itu, aparat harus menarik dan mengangkat dipan tempat tidurnya.

Razia yang berlangsung pada pukul 22.30 WIB itu berhasil mengamankan 17 orang PSK. Dua orang diantaranya adalah lelaki yang diduga menggunakan jasa mereka. Sempat ada perlawanan dari beberapa PSK. Bahkan, seorang PSK memaksa membawa anaknya ikut serta ketika dibawa aparat.

Menurut keterangan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Yudi Sudarmunanto, pihaknya melakukan razia menyusul laporan masyarakat yang resah terhadap keberadaan mereka. “Warga meminta mereka ditertibkan,” tegasnya.

Para PSK kemudian dibawa ke Kantor Dinas Sosial untuk mendapatkam pembinaan. Rencananya, mereka akan dikirim ke Panti Persinggahan WTS di Solo. Dikatakan, mereka nantinya akan diberikan pelatihan keterampilan selama enam bulan. “Diharapkan, setelah keluar dari sana mereka memiliki keterampilan untuk usaha,” terangnya.

Sebelumnya, Aparat gabungan juga melakukan razia di kawasam Kafe Gedek Desa Bandungharjo Kecamatan Toroh. Sayangnya, di tempat ini, aparat tidak menemukan minuman keras atau PSK yang biasanya mangkal di tempat itu. Beberapa kafe di kawasan itu juga telah tutup saat razia itu digelar.

Diduga, pelaksanaan razia itu telah diketahui pemilik kafe. Sehingga mereka menutup usahanya lebih dini. Meski demikian, Kasat Samapta Polres Grobogan AKP Ismudiyati menegaskan, pihaknya akan terus memantau keberadaan mereka. “Jika diketahui melanggar prosedur, akan kami tindak,” tegasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar