Senin, 02 Februari 2009

Tanggul Saluran Induk Sidorejo Ambrol

Kebutuhan Air PDAM ke 16.200 pelanggan tersendat

GROBOGAN- Akibat ambrolnya tanggul saluran induk Sidorejo sepanjang 20 meter di Dusun Samben, Desa Pilangpayung, Kecamatan Toroh Sabtu (31/1) pagi, PDAM Purwodadi kesulitan memenuhi kebutuhan air untuk pelanggannya. Sebab, ambrolnya tanggul BSR10 itu, menyebabkan air dari Bendung Sidorejo lari ke saluran pembuangan yang mengairi areal pertanian di sisi barat tanggul.

Menurut keterangan kepala unit PDAM Toroh Saemuri, produksi air di wilayahnya lumpuh total. Dampaknya, 553 pelanggan PDAM di Kecamatan Toroh tak bisa mendapatkan air bersih. “Kami upayakan dalam waktu dekat ini aliran air bias normal kembali,” jelasnya ketika ditemui di lokasi kejadian kemarin.

Tak hanya pelanggan di Kecamatan Toroh, Pelanggan di Purwodadi juga terancam tak mendapat kiriman air. Pasalnya, bahan baku air yang diolah di instalasi pengolahan air (IPA) PDAM di Kelurahan sambak, Purwodadi, juga mengandalkan pasokan air melalui saluran induk itu. “Air baku IPA dari Waduk Kedungombo juga dialirkan ke BSR 1 hingga BSR 13 melalaui saluran ini,” Tambahnya.

Terhentinya pasokan air dari saluran itu juga diungkapkan Direktur PDAM Ir Mulyadi SP. Untuk mengatasi hal itu, pihaknya kini mengandalkan air baku dari Sungai Lusi. “Debit dari Sungai Lusi hanya 70 liter per detik atau separuh dari debit air yang biasanya dipasok melalui BSR," terang Mulyadi.

Ambrolnya saluran itu, menurut keterangan Pengawas Pemasangan Pipa Bendung Sidorejo dari Balai PSDA, Setyo Wahyono diakibatkan umur tanggul yang sudah tua. Dikatakan, hingga kini, tanggul sudah berumur lebh dari 20 tahun. “Longsor juga dipicu oleh struktur tanah yang lembek karena hujan yang terus mengguyur selama tiga hari terahir,” terangnya kemarin.

Setyo menambahkan, longsor sepanjang 20 meter dengan kedalaman empat meter itu berada persis di avur (saluran pembuangan, red). Penyebab longsor diduga akibat retaknya dinding tanggul sehingga air mengikis tanah.

Dikatakan, saat ini pihaknya memang sedang melakukan pendataan bagian tanggul yang rusak. Dikatakan Setyo, kebocoran di lokasi longsor itu sebenarnya sudah diketahui sejak Rabu (28/1). “Namun belum sempat diambil tindakan perbaikan ternyata sudah jebol,” jelasnya.

Ia mengatakan, perbaikan akan segera dilakukan untuk mengurangi dampak kerugian yang lebih besar. Terlebih, sebentar lagi petani akan menghadapi musim tanam kedua. “Begu sudah kami operasikan, semoga perbaikan rampung dalam waktu dekat ini,” harapnya.

Dari pantauan Koran ini, hingga kemarin puluhan petugas PDAM, Perkumpulan Petani Pengguna Air (P3A) bersama Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA), tengah mengupayakan perbaikan dengan membuat tanggul darurat di lokasi longsor. Pihak PDAM pun telah mendatangkan puluhan pipa untuk menalurkan air di lokasi itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar