Rabu, 28 Januari 2009

Letto, Iman dan Sholat Lail*)



Sapa tau suka menyanyikan lagu Letto?


Letto adalah sebuah grup band yang tergolong pendatang baru di blantika musik Indonesia. Band ini bermarkas di daerah Kadipiro Jogjakarta. Pentolan band ini adalah Noe, anak dari Emha Ainun Najib.


Sebuah postingan di salah satu blog memberi makna atas lagu ini. Secara lengkap, postingan itu berisi sbb:

Ku teringat hati yang bertabur mimpi
Kemana kau pergi cinta
Perjalanan sunyi yang kautempuh sendiri
Kuatkanlah hati cinta

Reff :
Ingatkan engkau kepada embun pagi bersahaja
Yang menemanimu sebelum cahaya
Ingatkan engkau kepada angin yang berhembus mesra
Yang kan membelaimu cinta
Kekuatan hati yang berpegang janji
Genggamlah tanganKu cinta
Ku tak akan pergi meninggalkanmu sendiri Temani hatimu cinta

Back to reff

Siapa yang tak kenal lagu itu?

Hampir semua lapisan masyarakat ngerti betul lagu ini, apalagi saat ini menjadi soundtrack dari salah satu sinetron di televisi swasta. Maka tak heran jika anak kecil, remaja aktivis dakwah atau bukan mengenalnya bahkan mungkin hafal diluar kepala.


Seperti salah satu adik binaan saya. Suatu ketika dia membuka isi lagu di hp saya, salah satunya terdapat lagu sebelum cahaya milik letto. Lagu tersebut didengarnya terus menerus diulang-ulang hingga temen-temen yang lainnya datang.


Sengaja saya mendengarkan dia bernyanyi dan praktis mendengarkan pula apa yang dia nyanyikan.


"Sebelum cahaya"??
Penasaran juga kan ...apa sih maksud lagu itu???
Sampai akhirnya saya bertanya pada dia,
"dik, asyik banget nyanyinya... hmmm...da banyak
kenangan nii...dengan lagu itu??
Dia menjawab, "jelas mbak..banyak kenangan..".
Mbak pingin tahu?? Saya mengangguk..

dan dia mulai menceritakan apa yang dimaksud kenangan tersebut


Kata pertama yang keluar adalah, "itu kan ngingetin kita sama sholat lail mbak?"
Heran dan takjub sebetulnya hati saya, kok bisa ya??
Dia meneruskannya ..


Bait pertama lagu ini menunjukkan kalau Allah selalu mengawasi kita, Allah melihat kita yang sedang tidur tiba-tiba terbangun...


kita pergi untuk ambil air wudhu, maka mengapa disana dituliskan kemana kau pergi...
kemudian kita menegakkan sholat malam, dalam kesunyian, sendiri ketika semua orang tengah terlelap ketika dingin sangat menusuk di tulang, ketika mata masih terkantuk-kantuk. Siapa yang sanggup untuk menjalankannya?


Butuh kekuatan hati untuk melaksanakan raka'at demi raka'at, lantunan ayat2 suci yang kita baca dan dzikir dengan penuh ketawadhuan.


Inilah makna yang dia temukan dalam baris perjalanan sunyi yang kau tempuh sendiri, kuatkan hatimu cinta.


Bait kedua, Allah ingin menentramkan hati kita, Allah mengingatkan bahwa kita tidak sendiri dalam menjalankan sholat Lail, lihatlah ada embun pagi yang selalu menemani kita hingga fajar muncul dari ufuk timur dan rasakanlah sepoi-sepoi angina di sepertiga malam, yang dengan sangat lembut meniup mukena kita.


Sungguh kita tidak sendiri saat sholat Lail ditegakkan. Dan mereka inilah yang dapat kita jadikan saksi di akhirat kelak.


Bait ketiga menerangkan siapa yang punya tekad kuat tersebut?
untuk menegakkan sholat malam setiap hari, setiap malam. Dia adalah orang-orang yang selalu berpegang teguh pada janjinya terhadap Allah.


Janjinya bahwa dia kan selalu menjadikan Allah sebagai Illah dalam hidupnya Subahanallah. ternyata.


*) tulisan ini saya posting dari milis di email saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar