Rabu, 14 Januari 2009

Produksi Jagung Grobogan 660.000 ton

Grobogan-Kabupaten Grobogan dikenal sebagai lumbung penghasil tanaman pangan di Provinsi Jawa Tengah. Termasuk hasil jagungnya. Dari data kantor Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Grobogan, produksi jagung di Kabupaten Grobogan pada tahun 2008 mencapai 660.000 ton.
Menurut keterangan Kabid Tanaman Pangan pada Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Sihono luas areal tanaman jagung di kabupaten Grobogan mencapai 126.000 hektare. Disebutkan, hasil pada tahun ini lebih tinggi jika dibanding hasil pada tahun lalu.

“Pada tahun 2007, hasil produksi jagung hanya sekitar 600.000 ton,” terangnya di sela-sela acara penyerahan hadiah lomba tanam jagung hebat P11di Desa Tunggak, Kecamatan Toroh, Kamis (8/1).

Disebutkan, produksi jagung tiap tahun mengalami peningkatan signifikan. Ini dikarenakan para petani lebih selektif memilih benih jagung hibrida. Terlebih, sistem pola tanam jagung para petani sesuai dengan anjuran produsen benih jagung.

Sihono menambahkan, pada awalnya petani di Toroh dan sejumlah wilayah lainnya di Kabupaten Grobogan menolak untuk menanam jagung kuning (hibrida). Dikatakan, pada tahun 1986 ketika para petani selalu menolak ketika dianjurkan untuk menanam jagung hibrida. “Setelah melalui pendekatan dan ternyata menguntungkan, akhirnya mereka mau menanam jagung jenis ini," ujar Sihono.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Grobogan Wardi berharap produsen jagung lebih memperhatikan para petani. Dikatakan, para produsen tidak hanya menyediakan benih jagung berkualitas, namun bisa memberikan pembelajaran mengenai teknologi peningkatan produksi jagung. “Agar hasilnya dapat terus meningkat,” harapnya.

Terpisah, District Sales Manager wilayah Jabar dan Jateng PT DuPont Indonesia Wiwik Wijayahadi mengatakan pihaknya akan terus melakukan peningkatan kualitas benih untuk para petani. Disebutkan, pihaknya telah membangun tiga pabrik di Malang. “Dua pabrik untuk produksi benih jagung, satu yang lain untuk produksi benih padi hibrida,” terangnya.

Disebutkan, pihaknya pada tahun 2008 telah memasok sekitar 800 ton benih jagung Pioneer (P11) ke Kabupaten Grobogan. Ini setara dengan kebutuhan benih jagung untuk areal tanaman seluas 56.000 hektare.

Rencananya, pada tahun 2009, PT DuPont Indonesia akan meningkatkan pasokan benih jagung ke Grobogan sebanyak 1.110 ton. “ ini atas pertimbangan perluasan areal tanam dan pengubahan jenis tanaman yang ditanam petani," tegasnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar